Senin, 07 Mei 2012

LabiL

Merrit !!!!!!!!!!!! Nikah !!!!!!!!!!!!!
wew,,topik berat nih,,hehe,,,,,mari kita ringankan pemirsa ^^

Jujur,,mpe sekarang blm ada di fikiran saya untuk pelaksanaannya *cieh.....niat sih ada,,gak munafik...siapa sih yang gak mau sama yang namanya nikah,,mau merasakan yang namanya surga dunia,,ayee...hihi..

Umur 23,,,yah cukuplah,,sekolah sudah,,kuliah *walaupun D3 yah lumayanlah,,kerja alhmdllh,,trus apalagi sih yang ditunggu???
o'ho,,itulah pertanyaan setiap orang kalau ketemu saya....
takut? yaa gak'lah, bukannya saya takut mengambil keputusan untuk menikah, tapi ya itu tadi, belum ada kesiapan aja untuk itu semua, perlu perhitungan dan pemikiran yang matang menurut saya untuk total membangun sebuah rumah tangga, yang untuk seumur hidup, karena itulah biduk kehidupan yang sesungguhnya. *asek...

Terlebih lagi pendamping hidup, itu yang lebih penting, harus benar-benar yang bisa jadi imam dalam keluarga, baik itu urusan dunia, terpenting lagi akhirat *amin...

Ada seseorang yang bilang, kalau cara berfikiran saya tentang masalah satu ini, pake 'otak china'. Nah loo kenapa demikian ya? Karena eh karena dia bilang saya terlalu banyak perhitungan untuk kehidupan.
Hufhh, saya akui memang benar sih, hidup kalau gak ada perhitungan selisih dong, hehe ^^

Jangan dikira, saya mengenyampingkan yang namanya 'nikah' ya. Nikah sudah ada kok di dalam perhitungan saya, tenang pemirsa..

Terkadang bingung aza, hmmmm gak juga sih, cuma heran, yah dengan kata lain saya salut sama teman-teman seangkatan yang berani mengambil keputusan untuk menikah.
Mengucap sumpah didepan penghulu, jadilah sepasang suami istri resmi, pasangan hidup yang sah, terjalinlah tali silaturahmi antara 2 keluarga besar, bak raja dan ratu sehari, bahagia pastinya, hmmmm indahnya saat-saat sakral kayak gitu....*hoah pengen,,tapiiiiiiiiiiii...

Ada pepatah mengatakan 'pernikahan itu adalah impian insan yang dewasa'. Menurut saya, dewasa disini luas artinya, bukannya hanya fisik dan umur pemirsa, tapi juga pemikiran, kematangan sikap, sifat seseorang, batin orang tersebut, dan juga faktor ekonomi saudara-saudara *yepy, gak ada yang menyangkal itu alasan terakhir. Upsss ketinggalan 'pola fikir' seseorang tersebut juga. Yah intinya dewasa itu pengertiannya luas sekali.
Benar juga sih, kalau sudah dewasa pemikiran itu matang, suatu masalah pasti fikir panjang, gak gegabah, gak grasak grusuk, gak situ sini.

Jadi dengan adanya kedewasaan dalam diri seseorang, pernikahan yang harusnya sekali seumur hidup itu dapat tercapai.
Nah itu pemirsa yang saya mau, yang saya impikan, adanya keselarasan dalam sebuah rumah tangga, saling menutupi kekurangan dengan kelebihan masing-masing, jadi balance gitu deh, tidak sekedar menikmati kelebihan pasangan kita, tidak sekedar menerima yang baik-baiknya saja, nanti kalau sudah kelihatan buruknnya, kekurangannya malah ditinggalin, gak bangetkan..

Jadi pepatah yang mengatakan 'nerima apa adanya' itu memang sip. Tapi jangan mentang-mentang diterima apa adanya, maka apa adanya itu aza, ya jangan juga. Berusahalah perbaiki yang buruknya, walawpun sedikit demi sedikit.
Intinya saling menerima kelebihan dan kekurangan, dengan cara menutupi kekurangannya dengan kelebihan kita, begitu pula sebaliknya.
Nah loo tepuntal-puntal, tapi jadi ringankan ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar